Persepsi Siswa Terhadap Mata Pelajaran Ppkn di Sekolah Menengah Kejuruan (Studi Deskriptif Kualitatif Kelas X SMKN 4 Malang)

Ifana Ade Pratiwi, Putri Khusnul Khotimah, Diky Romadoni Saputra, Sarti, Meidi Saputra

Universitas Negeri Malang, Jl. Semarang No. 5 Malang, Jawa Timur, Indonesia

meidi.saputra.fis@um.ac.id

 

 

1. Abstrak

Sekolah Menengah Kejuruan atau yang sering disebut dengan SMK merupakan sekolah yang secara umum berorientasi pada penyiapan kompetensi siswa di dunia kerja. Oleh karenanya, sering timbul adanya prasangka bahwa mata pelajaran yang tidak berorientasi di dunia kerja menjadi mata pelajaran yang dinomorduakan oleh siswa SMK, termasuk di dalamnya mata pelajaran PPKn. Adanya prasangka tersebut bukannya tanpa dasar atau alasan yang jelas. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, disebutkan ada banyak faktor yang mempengaruhi minat belajar siswa terhadap mata pelajaran PPKn. Beberapa faktor tersebut di antaranya kompetensi pedagogis guru, kompetensi kepribadian guru, maupun pengaruh lingkungan. Adanya prasangka dan teori yang telah dipaparkan sebelumnya membuat peneliti tertarik untuk melakukan penelitian terhadap persepsi siswa SMK terhadap mata pelajaran PPKn. Sejalan dengan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi siswa SMK terhadap mata pelajaran PPKn serta mengetahui metode pembelajaran yang diharapkan siswa dalam pembelajaran PPKn.

Kata kunci: Persepsi, SMK, PPKn

 

2. Pendahuluan

Mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaran atau yang sering disingkat PPKn adalah mata pelajaran yang wajib dipelajari oleh peserta didik. Hal tersebut sesuai dengan pasal 37 ayat (1) dan (2) UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menyebutkan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan wajib dimuat dalam kurikulum pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Kebijakan untuk mewajibkan dimuatnya mata pelajaran PPKn sudah dilaksanakan selama kurang lebih 19 tahun. Berbagai kebijakan lain seperti dicanangkannya pendidikan karakter, revolusi mental serta adanya penekanan dalam pembentukan profil pelajar pancasila juga semakin mendukung penyelenggaraan mata pelajaran PPKn. Kebijakan untuk mewajibkan dimuatnya mata pelajaran PPKn pada setiap jenjang pendidikan bertujuan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945. Selain itu, mata pelajaran PPKn juga dipandang penting dalam membentuk dan menguatkan karakter siswa.

Penyelenggaraan mata pelajaran PPKn juga termuat dalam Sekolah Menengah Kejuruan atau yang sering disebut dengan SMK. SMK merupakan sekolah yang secara umum berorientasi pada penyiapan kompetensi siswa di dunia kerja. Secara umum, sekolah kejuruan dianggap lebih menyiapkan kompetensi atau keterampilan yang dibutuhkan di dunia kerja. Oleh karenanya, sering timbul adanya prasangka bahwa mata pelajaran yang tidak berorientasi di dunia kerja menjadi mata pelajaran yang dinomorduakan oleh siswa SMK, termasuk di dalamnya mata pelajaran PPKn. Adanya prasangka tersebut bukannya tanpa dasar atau alasan yang jelas. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, disebutkan ada banyak faktor yang mempengaruhi minat belajar siswa terhadap PPKn. Beberapa faktor tersebut di antaranya kompetensi pedagogis guru, kompetensi kepribadian guru, maupun pengaruh lingkungan. Hal tersebut sesuai dengan penelitian (Sari, 2018) yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara persepsi siswa terhadap kompetensi kepribadian guru dengan minat belajar siswa pada mata pelajaran PPKn kelas XI IPS SMA Negeri 10 Kota Jambi. Hal tersebut dikarenakan adanya persepsi tersebut membuat siswa memiliki dorongan dari dalam diri untuk belajar pelajaran PPKn sehingga timbul ketertarikan dan minat dalam pelajaran PPKn tersebut. Sementara itu, (Prianti, 2018) mengemukakan bahwa terdapat pengaruh persepsi siswa atas lingkungan sekolah terhadap prestasi belajar PPKn sangat signifikan. Hal ini dibuktikan dengan perolehan hasil nilai terhitung = 4,049 dan Sig. 0,000 < 0,05. Variabel persepsi siswa atas lingkungan sekolah memberikan kontribusi sebesar 30,10% terhadap peningkatan prestasi belajar PPKn. Adanya prasangka dan teori yang telah dipaparkan sebelumnya membuat peneliti tertarik untuk melakukan penelitian terhadap persepsi siswa SMK terhadap mata pelajaran PPKn. Sejalan dengan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi siswa SMK terhadap mata pelajaran PPKn, serta mengetahui metode pembelajaran yang diharapkan siswa dalam pembelajaran PPKn.

 

3. Metode

Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 4 Malang yang beralamat di Jalan Tanimbar No. 22, Kelurahan Kasin, Kecamatan Klojen, Kota Malang, Jawa Timur. Penelitian dilakukan mulai tanggal 14 Maret hingga 3 Juni 2022. Peneliti memilih lokasi ini karena SMKN 4 Malang merupakan salah satu sekolah dengan Program Pusat Keunggulan (SMK PK). Program SMK PK merupakan program pengembangan SMK dengan kompetensi keahlian tertentu dalam peningkatan kualitas dan kinerja yang diperkuat melalui kemitraan dan penyelarasan dengan dunia usaha, dunia industri, dunia kerja, yang akhirnya menjadi SMK rujukan yang dapat berfungsi sebagai sekolah penggerak dan pusat peningkatan kualitas dan kinerja SMK lainnya. Selain itu, ada program pendampingan yang dirancang untuk membantu SMK PK dalam pencapaian output. Dalam penelitian ini yang dijadikan objek penelitian adalah Persepsi Siswa Kelas X terhadap Mata Pelajaran PPKn di SMK.

Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dan jenis penelitian deskriptif. Penelitian kualitatif yaitu penelitian dimana peneliti ditempatkan sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara pengembangan dan analisis data bersifat induksi (Sugiyono, 2008). Prosedur penelitian yang menghasilkan yaitu data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau tulisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati, yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, tindakan, motivasi, dan lain-lain (Moleong, 2018). Selain itu, dalam proses pengumpulan data kami menggunakan teknik pengumpulan data kuesioner dengan menggunakan instrumen berupa angket dan dokumen-dokumen lainnya sebagai pendukung.

Tahap penelitian terdiri atas tahap pra-lapangan, tahap pekerjaan lapangan, dan tahap analisis data yang dijabarkan sebagai berikut :

Tahap pra-lapangan, terdiri atas menyusun rancangan penelitian, memilih lapangan penelitian, mengurus perizinan, menjajaki dan menilai lapangan, memilih dan memanfaatkan informan, menyiapkan perlengkapan penelitian.

Tahap pekerjaan lapangan, terdiri atas memahami latar penelitian dan persiapan diri, memasuki lapangan, dan berperan serta sambil mengumpulkan data.

Tahap analisis data, pada bagian ini dibahas hal yang berhubungan dengan analisis data dan interpretasi data selama tahap pengumpulan data.

 

4. Hasil dan Pembahasan

Berdasarkan hasil survei persepsi siswa terhadap mata pelajaran PPKn di SMK yang dilakukan kepada 85 siswa kelas X SMKN 4 Malang, dapat disimpulkan bahwa siswa kelas X SMKN 4 Malang menganggap bahwa mata pelajaran PPKn adalah mata pelajaran yang penting dan bermanfaat. Survei juga menunjukkan bahwa PPKn memiliki relevansi terhadap kosentrasi keahlian SMK. Mata pelajaran PPKn dinilai penting atau bermanfaat karena mata pelajaran PPKn dianggap penting dalam membentuk karakteristik yang dibutuhkan di dunia kerja, mendukung pengetahuan sosial yang relevan di dunia kerja, serta mendorong siswa berpikir kritis. Mata pelajaran PPKn juga dinilai penting dalam kehidupan sehari-hari dan memiliki nilai-nilai yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Pada survei tersebut terlihat bahwa PPKn dinilai memiliki keterkaitan terhadap pembentukan karakter siswa.

Pandangan tersebut serupa dengan penelitian yang dilakukan oleh (Nurgiansah, 2021) bahwa kejujuran siswa kelas X SMA PGRI 1 Kasihan Bantul berhasil dibentuk melalui pembelajaran Pendidikan Pancasila. Hal tersebut terlihat dari beberapa indikator, seperti: siswa tidak lagi mencontek saat pelaksanaan ujian tertulis, siswa datang tepat waktu, dan siswa rajin mengerjakan tugas pekerjaan rumah tanpa asal menyalin tugas temannya. Selain itu, kejujuran siswa terbentuk karena figur gurunya yang memberikan teladan yang baik sehingga setiap perilakunya menjadi contoh bagi siswa. Sementara itu, (Zahrah, F., Pitoewas, B., & Yanzi, 2017) mengungkapkan bahwa persepsi peserta didik terhadap mata pelajaran PPKn dalam membentuk sikap bela Negara cenderung positif karena merupakan kewajiban setiap warga Negara sebagai bentuk implementasi UUD 1945 Pasal 27 Ayat 3.

Survei selanjutnya mencoba untuk mengungkapkan persepsi siswa terhadap tingkat kemudahan dalam mempelajari mata pelajaran PPKn. Berdasarkan hasil survei, siswa kelas X SMKN 4 Malang menganggap bahwa PPKn adalah mata pelajaran yang mudah dipahami. Hal tersebut terlihat dari penilaian siswa bahwa mata pelajaran PPKn dapat diterima dengan jelas dan cepat. Siswa juga menilai bahwa bahan pelajaran mata pelajaran PPKn dapat ditemukan dengan mudah dalam kehidupan sehari-hari dan memahami bahwa mata pelajaran PPKn memiliki hubungan antara unit satu dengan unit yang lain serta memiliki hubungan dengan mata pelajaran lain. Selain itu, hasil survei juga menunjukkan bahwa siswa memahami materi pada mata pelajaran PPKn pahami secara keseluruhan.

Hasil survei yang ketiga berupaya mengungkapkan persepsi siswa terhadap karakteristik mata pelajaran PPKn. Berdasarkan hasil survei, siswa kelas X SMKN 4 Malang menganggap bahwa mata pelajaran PPKn adalah mata pelajaran yang interaktif dan menarik. Survei juga menunjukkan bahwa banyak siswa kelas X SMKN 4 Malang menyukai mata pelajaran PPKn dan melakukan pembelajaran PPKn dengan senang hati. Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti, siswa kelas X SMKN 4 Malang mengikuti aktif dalam mengikuti diskusi selama pembelajaran PPKn. Selain itu, siswa juga tanggap dan responsif terhadap pertanyaan maupun permasalahan yang dipaparkan di kelas.

Hasil survei yang terakhir berupaya untuk mengungkapkan metode belajar yang diharapkan siswa dalam pembelajaran PPKn. Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti, selama ini siswa kelas X SMKN 4 Malang melaksanakan pembelajaran dengan metode yang bervariasi. Beberapa metode tersebut yakni diskusi, membuat proyek atau karya dalam pembelajaran, serta kuis online. Dari beberapa alternatif metode yang ditawarkan, siswa paling menyukai penggunaan metode diskusi (61,2%). Pada hasil yang sama, siswa menginginkan pembelajaran di luar kelas. Pada metode yang lain, siswa meminati penggunaan game interaktif (39,9%), metode debat (34,1%), metode kooperatif terpadu membaca dan menulis (27,1%), membuat projek atau karya dalam pembelajaran (24,7%), dan penggunaan metode ceramah (11,8%). Sementara itu, penggunaan metode sosio drama paling sedikit diminati oleh siswa yakni sebanyak 7,1%. Berdasarkan data tersebut, dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode pembelajaran PPKn kelas X yang dilakukan di SMKN 4 Malang banyak diminati oleh siswa, sehingga siswa menganggap bahwa pembelajaran PPKn yang telah dilakukan merupakan pembelajaran yang interaktif dan menyenangkan.

Berdasarkan hasil survei yang telah dipaparkan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa adanya prasangka yang mengatakan bahwa mata pelajaran PPKn merupakan mata pelajaran yang dinomor duakan atau dianggap tidak penting oleh siswa SMK tidak benar. Siswa kelas X SMKN 4 Malang menganggap bahwa mata pelajaran PPKn tetap menjadi mata pelajaran yang penting dan relevan dengan pendidikan kejuruan yang mereka tempuh. Terutama pada pembentukan karakter, menambah wawasan sosial, dan adanya nilai-nilai dalam PPKn yang penting dan bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, mata pelajaran PPKn juga dianggap sebagai mata pelajaran yang mudah dipahami, interaktif dan menyenangkan.

 

5. Simpulan dan Saran

Berdasarkan hasil survei terhadap persepsi siswa terhadap mata pelajaran PPKn di SMK yang dilakukan kepada 85 siswa kelas X SMKN 4 Malang, mata pelajaran PPKn adalah mata pelajaran yang penting, bermanfaat, dan memiliki relevansi terhadap kosentrasi keahlian SMK. Survei juga menunjukkan bahwa siswa kelas X SMKN 4 Malang menganggap bahwa PPKn adalah mata pelajaran yang mudah dipahami, interaktif dan menarik. Berdasarkan hasil survei tersebut dapat disimpulkan bahwa adanya prasangka yang mengatakan bahwa mata pelajaran PPKn merupakan mata pelajaran yang dinomor duakan atau dianggap tidak penting oleh siswa SMK tidak benar.

Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti, selama ini siswa kelas X SMKN 4 Malang melaksanakan pembelajaran dengan beberapa metode yaitu diskusi, membuat proyek atau karya dalam pembelajaran, serta kuis online. Penggunaan metode tersebut sudah baik dan meningkatkan minat siswa terhadap pembelajaran PPKn. Saran dari peneliti, sesuai dengan survei yang kami lakukan terhadap penggunaan metode pembelajaran PPKn sebaiknya diselenggarakan juga pembelajaran di luar kelas sehingga siswa tidak merasa jenuh. Selain itu, penggunaan diskusi yang bertujuan untuk meningkatkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran juga semakin ditingkatkan. Penggunaan metode lain seperti debat dan permainan interaktif juga disarankan agar pembelajaran semakin bervariatif sehingga siswa tidak merasa bosan.

 

6. Daftar Rujukan

Moleong, L. J. (2018). Metodologi penelitian kualitatif (Edisi revi). PT Remaja Rosdakarya.

Nurgiansah, T. H. (2021). Pendidikan Pancasila Sebagai Upaya Membentuk Karakter Jujur T. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha, 9(1), 33–41.

Prianti, E. N. (2018). PENGARUH PERSEPSI LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR PPKn SISWA SMA NEGERI PANDEGLANG BANTEN. Pro Patria: Jurnal Pendidikan, Kewarganegaraan, Hukum, Sosial, Dan Politik, 1(1), 92–99. https://doi.org/10.47080/propatria.v1i1.152

Sari, W. P. (2018). Hubungan Antara Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Kepribadian Guru Ppkn Dengan Minat Belajar Siswa Terhadap Mata Pelajaran Ppkn Siswa Kelas XI Ips Sma N 10 Kota Jambi. Keguruan Dan Ilmu Pendidikan : Perpustakaan Unja, 55–56.

Sugiyono. (2008). Metode penelitian pendidikan : (pendekatan kuantitatif, kualitatif dan R & D) (Cet. 6). Alfabeta.

Zahrah, F., Pitoewas, B., & Yanzi, H. (2017). PERSEPSI PESERTA DIDIK TERHADAP MATA PELAJARAN PPKN DALAM MEMBENTUK SIKAP BELA NEGARA. Jurnal Kultur Demokrasi, 5(7), 40–42.

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *