Euforia FUN #12: Membawa Inspirasi dan Harapan Baru di Dusun Brau

Formadiksi UM News – Formadiksi UM Untuk Negeri (FUN) #12 kembali hadir sebagai wadah pengabdian untuk memupuk semangat mahasiswa penerima KIP Kuliah Universitas Negeri Malang. Program ini kembali mengukuhkan komitmen terhadap tridarma perguruan tinggi, khususnya dalam aspek pengabdian kepada masyarakat. Tahun ini, FUN #12 menyasar Dusun Brau, Desa Gunungsari, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu sebagai lokasi utama dengan membawa misi besar yang berlangsung selama tiga hari, mulai hari Jumat (22/11/2024) hingga Minggu (24/11/2024).

Dalam pelaksanaannya, sejumlah volunter berperan aktif dalam mendukung suksesnya rangkaian kegiatan FUN #12 yang dibagi dalam empat kelompok dengan nama yang penuh makna: Gala, Ganesha, Gantari, dan Gyan. Setiap nama mencerminkan nilai-nilai penting yang diusung oleh tim, seperti kepedulian, optimisme, kesetiaan, dan ketangguhan.

Keseruan dan makna mendalam dari pelaksanaan FUN #12 tentu tak boleh dilewatkan. Untuk itu, Reporter Formadiksi UM News telah berbincang langsung dengan beberapa narasumber yang terlibat dalam program kerja ini. Penasaran bagaimana antusiasme dan cerita seru di balik FUN #12? Yuk, simak liputannya berikut!

Sheila Amanda, Ketua Pelaksana Formadiksi Untuk Negeri (FUN) #12
Sheila Amanda, Ketua Pelaksana FUN #12 mengungkapkan rasa syukurnya atas respon positif dari warga setempat. Menurutnya, selain kontribusi panitia dan volunter, keterlibatan aktif masyarakat juga menjadi kunci keberhasilan kegiatan ini. “Saya sangat terharu melihat antusiasme warga Dusun Brau. Mereka tidak hanya hadir, tetapi benar-benar berpartisipasi dalam setiap kegiatan yang kami selenggarakan,” ujarnya.

Sheila juga berharap kegiatan seperti ini dapat berlanjut di masa depan. Ia menambahkan, “Kami ingin program ini tidak hanya berhenti di sini, tetapi menjadi langkah awal untuk membangun hubungan yang lebih erat antara mahasiswa dan masyarakat. Solidaritas ini penting untuk menciptakan perubahan yang lebih baik.”

Ibu Mona, Warga Dusun Brau
Salah satu warga Dusun Brau, Ibu Mona mengapresiasi pengobatan gratis dan bantuan sosial yang diberikan. Baginya, kegiatan ini sangat bermanfaat, terutama bagi warga yang kesulitan mendapatkan akses layanan kesehatan. “Kami sangat terbantu dengan adanya pengobatan gratis ini. Saya bisa memeriksakan tekanan darah dan kadar gula tanpa harus pergi jauh,” katanya.

Selain itu, bantuan sosial yang disediakan juga memberikan keringanan dalam memenuhi kebutuhan rumah tangga. Ia berharap kegiatan serupa bisa terus diadakan di masa depan.

Fendi Tri Hermawan, Kepala Dusun Brau
Kepala Dusun Brau, Pak Fendi Tri Hermawan juga memberikan apresiasi atas pelaksanaan FUN #12. Menurutnya, kegiatan ini membawa manfaat besar, terutama bagi anak-anak dan warga desa setempat. “Program kerja ini sangat positif, anak-anak mendapat ilmu baru, dan warga merasa diperhatikan dengan adanya pengobatan gratis serta bantuan sosial,” jelasnya.

Ia juga memuji inisiatif pemasangan rambu-rambu penunjuk arah oleh panitia dan volunter FUN #12. “Pemasangan rambu-rambu ini sangat membantu, tidak hanya bagi warga, tetapi juga bagi pengunjung yang datang ke Dusun Brau,” tambahnya.

Anak-Anak Dusun Brau
Kegiatan edukasi yang diadakan untuk anak-anak juga meninggalkan kesan mendalam. Anak-anak SD merasa terinspirasi untuk memiliki cita-cita yang besar, sementara siswa SMP termotivasi untuk melanjutkan pendidikan mereka. “Kami diajarkan banyak hal, mulai dari pentingnya bermimpi hingga cara mencapainya. Senang sekali bisa belajar sambil bermain dengan kakak-kakak dari UM,” ungkap salah satu siswa.

Aniisah Suhaa Salsabiila, Volunter FUN #12
Salah satu volunter FUN #12, Aniisah Suhaa Salsabiila membagikan pengalaman berkesannya saat menjadi penanggung jawab kegiatan kerajinan bersama ibu-ibu Dusun Brau. “Waktu selesai membuat kerajinan, ibu-ibunya sangat senang, bahkan ada yang bilang, ‘Oh, ini nanti bisa dibuat untuk Lebaran, ayo dibuat bareng-bareng.’ Rasanya jadi ikut senang melihat mereka antusias,” ungkapnya.

Aniisah juga menyoroti semangat anak-anak di TPQ yang aktif dan cerdas. “Mereka cepat-cepat mengangkat tangan untuk menjawab pertanyaan, dan hafalan surat-suratnya benar. Ternyata, di desa yang terpencil sekalipun, anak-anaknya bisa terdidik dengan baik,” tambahnya.

Bidikmisi! Berprestasi Tiada Henti!
KIP Kuliah! Generasi Muda, Semangat Berprestasi!
Formadiksi UM! Sukses!

Reporter: Khomsatun dan Agisni
Editor: Evi Himaturafiah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *