Raih Juara 1 LIKMI Nasional dari Produk Baglog, Rani: Semangat!

Formadiksi UM News –  Sebagai mahasiswa pastinya harus pandai memanfaatkan peluang sebaik mungkin. Termasuk sebagai mahasiswa penerima Bidikmisi dan KIP Kuliah harus pandai memanfaatkan peluang untuk menorehkan prestasi. Seperti halnya Rani Dwi Lestari, mahasiswa penerima Bidikmisi Universitas Negeri Malang (UM) program studi S1 Biologi angkatan 2019. Mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam yang akrab dipanggil Rani ini aktif mengikuti lomba dan pada saat ini ia telah meraih juara 1 LIKMI Lomba Inovasi Kewirausahaan Mahasiswa Indonesia 2022 kategori usaha agriusaha yang diselenggarakan oleh Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).

Bagaimana Rani Dwi Lestari bisa mendapatkan juara 1 LIKMI Lomba Inovasi Kewirausahaan Mahasiswa Indonesia 2022 kategori usaha agriusaha. Pada  Jumat (11\3\2022), Reporter Formadiksi UM telah mewawancarai Rani Dwi Lestari, mahasiswa penerima Bidikmisi UM untuk mengetahui jawabannya. Yuk, ketahui bersama kisah perjalanan lengkapnya!

Perjalanan dalam perlombaan dirasa menjadi suatu perjalanan yang panjang karena harus melewati tahap awal pendaftaran hingga tahap akhir untuk mengetahui hasil dalam perlombaan. Semangat Rani telah didapat pada saat mengikuti Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) dalam bidang kewirausahaan yang berhasil lolos pada PIMNAS 34.

Rani menuturkan ia mendapat informasi mengenai lomba ini dari anggota se-timnya di PKM. Adapun proses perlombaan diawali dengan pendaftaran seperti biasa. Rani mengungkap bahwa ia dan timnya melakukan pendaftaran pada 31 Januari 2022. Dari akun instagram resmi LIKMI UNY ia mengetahui bahwa pendaftar di ajang ini mencapai 468 tim dari 146 perguruan tinggi di 23 provinsi.

“Kemudian kita mulai mendiskusikan mengenai pengumpulan proposal pada tanggal 811 Februari untuk lolos seleksi tahap 1 sebagai finalis. Seleksi administrasi dokumen ini ada panduannya dan ketentuan format tertentu seperti format PKM. Kita mengikuti lomba ini karena memang melihat potensi lomba sebelumnya yang kami ikuti seperti PKM-K dan akhirnya sampai lolos PIMNAS 34 yang linear bidang ilmunya sehingga kami yakin bisa meraih yang terbaik pada lomba ini. Format dari proposal meliputi BAB 1-5 yang berisi profil usaha, strategi usaha, inovasi usaha, laporan keuangan, dan timeline usaha kita. Sebanyak 414 tim peserta LIKMI UNY 2022 lolos tahap 1 seleksi administrasi termasuk tim kita dan dinyatakan sebagai finalis dari kategori agriusaha.”

Dalam perlombaan ini tentunya terdapat kategori dan ide karya untuk diikutsertakan dalam perlombaan LIKMI ini. Kali ini, Rani dan tim memilih kategori agriusaha yang memang sesuai dengan produk mereka. Saat itu terdapat total enam finalis yang akan memperebutkan medali juara 13. Sisanya menjadi juara harapan. Alhamdulillah, Rani dan tim dinyatakan lolos menjadi finalis. Tak berhenti sampai sana, Rani dan tim mengikuti tahap perlombaan berikutnya, yakni technical meeting dan pengumpulan file presentasi.

”Setelah itu kita juga mengikuti technical meeting dan pengumpulan file presentasi. Sebelum tanggal 17 Februari 2022 kita melakukan pengerjaan file presentasi dan latihan presentasi yang akan dilakukan secara online kepada dewan juri. Kita mencoba melakukan terbaik yang kita bisa dan tidak terlalu berharap terhadap hasilnya, tetapi saya dan tim merasa bahwa kita sudah melakukan yang terbaik pada hari H presentasi. Setelah itu kami menunggu hasil dan ternyata setelah hasil pengumuman keluar, kita mendapatkan juara 1 pada kategori agriusaha melawan 5 tim lain,” ungkap perempuan yang akrab dipanggil Rani itu.

Ide dari produk yang Rani usung juga sangat unik. Rani dan tim membuat produk baglog yang ramah lingkungan dengan nama From The Seeds. Baglog sendiri merupakan wadah tanam tempat meletakkan bibit jamur dan dapat diartikan sebagai kantung serbuk kayu berbentuk silinder. Tidak hanya memerhatikan ide, Rani dan tim juga memerhatikan kemasan yang merupakan daya tarik tersendiri untuk menarik perhatian dewan juri dan pelanggan nantinya. Produk yang ia angkat juga merupakan perwujudan dari 13th SDGs Climate Action di Indonesia serta penguatan citra Urban Farming Komoditas Holtikultura Berbasis Website di masa pandemi.

“Kita membuat produk baglog ramah lingkungan From The Seeds yang berbeda dengan produk baglog pada umumnya karena produk ini menawarkan kemasan yang lebih menarik yaitu dengan adanya label dan stiker produk, serta kombinasi warna yang didapat pada limbah uang kertas yang tentunya aman serta tidak didapatkan pada baglog yang telah beredar di masyarakat. Produk ini menawarkan inovasi terbaru dibandingkan produk pesaing yang sudah beredaran di pasaran. Produk baglog ramah lingkungan From The Seeds menggunakan konsep daur ulang (recycle) sebagai perwujudan dari 13th SDGs Climate Action di Indonesia serta penguatan citra Urban Farming Komoditas Holtikultura Berbasis Website di masa pandemi,” tutur Rani sang juara 1 itu.

Meski begitu, Rani tetap mengakui adanya tantangan dan hambatan yang harus dihadapinya dengan tim dalam mengikuti perlombaan LKMI ini. Pandemi yang menyebabkan seluruh tim tidak bisa berkumpul secara utuh. Hal ini menyebabkan koordinasi hanya dilakukan dalam jaringan saja.

“Untuk hambatan dan rintangan sendiri menurut saya dan tim karena ada salah satu anggota yang berada di luar Malang, jadi kita tidak bisa berkumpul saat hari H presentasi tersebut. Koordinasi jadinya hanya dilakukan melalui whatsapp aja. Namun itu tidak menjadi masalah yang terlalu berarti karena kita sudah membangun chemistry sejak menjadi tim PKM K sampai PIMNAS 34 tahun lalu,” kata Rani tetap semangat.

Tak lupa, Rani memberikan pesan untuk mahasiswa penerima Bidikmisi dan KIP Kuliah UM agar tidak menyia-nyiakan kesempatan yang mungkin diharapkan banyak orang untuk berprestasi.

“Pertama, jangan sia-siakan bantuan Bidikmisi yang diberikan. Bantuan ini bisa memberikan kita ruang dan fasilitas pendidikan perguruan tinggi yang mungkin banyak dari mereka ingin untuk bisa masuk perguruan tinggi, tapi tidak punya kesempatan seperti kita. Terus juga jangan malu kalau memang nyatanya kita mahasiswa penerima Bidikmisi karena sebenarnya manusia di mata Allah itu sama, cuma memang manusia yang suka membedakannya. (Dengan) bantuan ini, jangan lupa untuk selalu berusaha mengembangkan diri di dunia perkuliahan. Sekecil apapun perkembangan diri kalian, itu sudah lebih dari cukup. Jangan juga dijadikan beban, yang penting selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik yang kita bisa. Semangat terus dan jangan lupa untuk sayang sama diri sendiri,” tutup Rani Dwi Lestari.

Bidikmisi! Berprestasi Tiada Henti!

KIP Kuliah! Generasi Muda, Semangat Berprestasi!

 

Reporter          : Adelfia Mars Sekar Arum

Editor              : Chaula Intan Charir

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *