Resensi Film “Miracle In Cell No. 7”

Identitas Film
Judul: Miracle In Cell No. 7
Sutradara: Hanung Bramantyo
Produksi: Falcon Pictures
Pemain: Vino G. Bastian (Dodo Rozak), Graciella Abigail (Kartika), dan Indro Warkop (Om Jafran)

Sinopsis
Film berjudul Miracle In Cell No. 7 adalah film remake dari film Korea selatan dengan judul sama. Film ini menceritakan seorang anak bernama Kartika yang berusaha mencari keadilan untuk membersihkan nama Ayahnya yang bernama Dodot Rozak. Dodot Rozak adalah seorang penjual balon yang berkebutuhan khusus. Ia memiliki keterbatasan dalam kecerdasannya sehingga berperilaku seperti anak-anak. Dodo dan Kartika hanya hidup berdua setelah istri Dodo meninggal.

Pada suatu hari, ia terlibat suatu peristiwa tidak menyenangkan yang membuatnya tertuduh sebagai pelaku pembunuhan dan pelecehan anak orang terpandang. Atas tuduhan tersebut, Dodo akhirnya dimasukkan ke penjara. Hal itu, membuat Dodo harus berpisah dengan Kartika. Kartika pun dimasukkan ke dalam panti asuhan oleh tetangganya setelah mengetahui bahwa ayahnya masuk penjara.

Hingga suatu hari, atas kerja sama dan usaha teman-teman sekamar Dodo selama berada di dalam penjara. Anak-anak panti asuhan yang ditempati Kartika tampil di acara yang diadakan di dalam lapas. Teman-teman sekamar Dodo pun berhasil membawa Kartika ke dalam kamar mereka.

Awalnya teman-teman sekamar Dodo marah saat tahu bahwa Dodo adalah pelaku pembunuhan dan pelecehan anak kecil. Namun, setelah mengetahui bahwa Dodo tidak melakukan hal sekeji itu, berbagai cara dan usaha dilakukan oleh teman-temannya agar Dodo dinyatakan tidak bersalah dan bisa bebas dari penjara.

Kelebihan
Film Miracle in Cell No. 7 ini tersampaikan dengan sangat terstruktur. Terbukti dengan alurnya yang maju mundur, film ini tetap dapat dipahami oleh penontonnya. Film ini berhasil mengobrak-abrik perasaan penonton, kesedihan yang ada di dalamnya membuat penonton ikut terbawa suasana. Film remake dari Korea Selatan ini tidak begitu banyak yang berubah, hanya mengganti nama tokoh, cuaca, dan suasana tempat tinggal yang menyesuaikan kondisi negara Indonesia.

Kekurangan:
Terdapat beberapa adegan yang kurang begitu sesuai dengan keadaan pada tahun 2002.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *