Oleh: Ghaitsa Zahira Shofa Pradana Putri
Hari yang indah
Begitu ringkas dalam waktu yang cukup
Melihat tawa-tawa ria disana
Dengan segala fakta yang menyayat mereka
Ada apa dengan kalian?
Yang selalu berhasil dalam mengemas sibuknya otak
Dengan beribu tawa dan kejahilan yang tak terhenti
Tiba-tiba terlihat lemah seolah mematahkan semuanya
Memang begitu berat hari-hari ini
Dengan segala perbedaan beban dan kemampuan
Bukankah selalu berhasil tersembunyi di balik topeng itu?
Satu hal yang membuatku malu dan bertahan tanpa pikiran
Namun, begitu indah bayanganku
Hari yang kuawali dengan menjadi kamu
(Dan) kujalani dengan hatinya
Bukankah begitu bahagia yang harus kurasakan
Kucoba terus tersenyum
Saat luka-luka kalian mulai terbuka dan terlihat
Entah mengapa awan datang dalam pelupuk
Mencoba menahan tanpa mengacaukan keadaan
Bukan tangis akan diriku
Bukan keluhan atas bebanku
Namun, tahukah kalian seorang buta yang kehilangan tongkatnya?
Ya, begitulah kiranya
Tidaklah ingin untuk mencari tongkat lain
Tapi rasa ingin memeluk tongkat kesayangan
Andaikan aku bisa menyelamatkannya
(Dan) membawanya bebas menghempaskan beban
Mungkinkah hal itu terjadi?
Menurutku tidak
Atau aku akan menjadi alasan berikutnya dalam kata menyerah
(Dan) tak ada lagi yang ingin aku sampaikan
Menangislah selagi sanggup, sebelum tangis menyambutmu
gimana hari ini?
mendung. dia sejuk, namun tertahan