Delegasi UM KDMI 2019 Raih Runner Up dengan Kekuatan Doa

Formadiksi UM News – Kompetisi Debat Mahasiswa Indonesia (KDMI) merupakan kompetisi debat nasional yang digelar oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti). Tahun ini KDMI dilaksanakan di Universitas Airlangga (Unair) Surabaya pada 14-19 Juli 2019.

Universitas Negeri Malang (UM) mengirimkan tim yang telah melalui seleksi yaitu beranggotakan Sofia Ari Murti, Mahasiswa Bidikmisi dari Fakultas Sastra angkatan 2017 sebagai pembicara pertama, Jhodie Febrinan dari Fakultas Psikologi angkatan 2016 sebagai pembicara kedua, Laksamana Fadian Zuhad Ramadhan, Mahasiswa Bidikmisi dari Fakultas Sastra angkatan 2016 sebagai pembicara ketiga, dan Regin Salsabilah Hidayat dari Fakultas MIPA angkatan 2018 sebagai juri institusi. Tim debat ini berhasil meraih Juara 2 KDMI 2019.

“Jadi selama ini saya sudah ikut lomba debat berbahasa Inggris maupun Indonesia tapi dihadapkan antar universitas gitu. Nah, KDMI merupakan kompetisi debat terbesar yang diadakan Kemenristekdikti, jadi (KDMI) ini satu-satunya ajang debat terbesar yang diadakan legal oleh Kemenristekdikti jadi bergengsi banget gitu kompetisinya. KDMI baru diadakan­ pertama kali di tahun ini. Makanya benar-benar termotivasi banget buat ikut (lomba) ini,” ujar Sofia.

Ia mengungkapkan bahwa seleksi yang diikuti meliputi seleksi internal tingkat Universitas Negeri Malang, seleksi regional Jawa Timur, hingga berhasil dikirimkan ke tingkat nasional. Ia juga membeberkan bahwa dalam sebuah tim harus tercipta suatu ikatan kuat atau chemistry antar anggotanya serta terus berlatih dan mengikuti pembinaan agar mendapatkan hasil yang terbaik.

“Kita harus ada chemistry satu sama lain. Jadi kita sudah terseleksi tim sejak Februari mulai dari seleksi internal di UM hingga seleksi regional dan dikirimkan ke nasional. Di situ kita pembinaan terus baik online, offline maupun secara tertulis. Jadi kita bedah mosi itu setiap malam dan selalu ada saja topik yang kita bahas,” ungkap pembicara utama dalam tim debat UM di KDMI 2019 tersebut.

Kesan yang didapatkan Sofia dan tim ketika mengikuti KDMI yaitu senang bahkan tidak menyangka, dan sempat takut melihat lawan yang akan mereka takhlukkan.

“Seneng banget, karena bisa jadi representasi UM apalagi Jawa Timur buat ke Nasional. Sempat takut juga karena akan ada lawan yang power house kayak UI, UGM, ITB. Tapi alhamdulillah berkat doa semuanya, kita bisa melewatinya,” jelas Sofia.

Di akhir wawancara, Sofia pun memberikan semangat kepada Mahasiswa Bidikmisi UM, khususnya semua yang ada di Universitas Negeri Malang (UM) agar melakukan secara maksimal apapun jalan hidup yang telah dipilih dan yang paling terpenting yaitu yakin akan kekuatan doa.

Life is choice, jadi kalau teman-teman sudah memilih jalan hidup maka lakukanlah 100%. Saya sudah memilih jalan hidup saya ke dalam dunia debat, maka saya akan menginvestasikan seluruh waktu saya, tenaga saya, doa saya untuk berdebat,” pesannya.

“Hal penting yaitu berkumpullah dengan orang-orang yang pintar di bidangnya. Dan yang paling penting adalah doa ‘The Power of Doa saya merasakan kekuatan doa di KDMI kemarin, dan saya berharap teman-teman bisa punya prestasi yang lebih atas passion-nya sendiri,” tambah Sofia.

 

Reporter: Nanda Ayu Luthfi Khofifah

Editor: Nadya Erawatishock drop air force 1 full uv reactive | cool white nike sneakers for women black – Off – White x Air Jordan 1 NRG UNC The Ten — Kick Engagement

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *