Anjar Dwi Hariadi: Berawal dari Penasaran, Hingga Memeluk Kemenangan

Formadiksi UM News – Mahasiswa merupakan masa-masa pengembangan minat, bakat, dan kemampuan di berbagai bidang. Salah satu keterampilan yang banyak digemari oleh muda-mudi generasi saat ini adalah bidang teknologi informatika, khususnya coding. Pemrograman atau coding menjadi salah satu cabang ilmu yang banyak digemari di zaman serba digital. Ditambah lagi setelah adanya kebijakan lockdown dari Pemerintah Indonesia, menjadikan banyak orang memiliki cukup waktu luang untuk mempelajari keterampilan menarik satu ini, bahkan secara otodidak.

Anjar Dwi Hariadi, salah satu mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM) yang berasal dari Jurusan Matematika, membawa pulang kemenangan setelah sebelumnya bersaing dengan beberapa universitas lain. Bersama dengan timnya, Anjar berhasil menjuarai perlombaan seputar Teknologi Informatika pada Kamis (2/6/2022) lalu. Perlombaan bertajuk DIMAS-TI AMLI untuk Indonesia Emas ini digelar dengan 8 cabang perlombaan yang meliputi Desain UI/UX, Pemrograman, Penambangan Data, Desain Video, Game Dev Programming, Karya Tulis Ilmiah, Computational Thinking STEM, dan Desain Lab Virtual Pembelajaran.

Reporter Formadiksi UM News berkesempatan mewawancarai Anjar Dwi Hariadi, mahasiswa penerima Bidikmisi UM mengenai perlombaan yang berhasil ia juarai.

“Kalau untuk cabang programming ini sebenarnya sistem perlombaan seperti olimpiade. Jadi kita diberikan permasalahan, kemudian diminta mengerjakan permasalahan yang ada dengan melakukan coding. Semacam mengaplikasikan algoritma,” tutur Anjar.

Berawal dari rasa penasaran ketika menggunakan gawai, Anjar mulai mengenal apa itu bahasa pemrograman. Anjar bertekad kuat untuk mempelajari bagaimana program aplikasi dapat berjalan di gawai dengan bantuan bahasa pemrograman. Berbekal rasa keingintahuan yang kuat, Anjar yang saat itu masih duduk di kelas 2 Sekolah Menengah Pertama (SMP) mencoba mempelajari coding dengan segala keterbatasan yang ada.

“Waktu itu memang kondisi sangat tidak mendukung karena saya anak kampung yang kekurangan informasi, sumber belajar, ekonomi orang tua, dan laptop juga tidak punya. Hingga akhirnya saya belajar otodidak menggunakan handphone,” ujar Anjar.

Menurut Anjar, cabang ilmu dari teknik informatika ini memiliki kaitan erat dengan studi yang kini tengah dijalaninya. Algoritma-algoritma yang ada di dalam sistem programming menurutnya mirip dengan bagaimana ilmu matematika ber-algoritma untuk menyelesaikan suatu permasalahan.

Menantang, itulah satu kata yang dirasa Anjar paling menggambarkan situasi ketika perlombaan tengah berlangsung. Meski masing-masing cabang hanya terdiri dari dua babak yaitu penyisihan dan final, namun perlombaan berjalan cukup intens.

“Karena baru pertama kali ikut kompetisi ini, jadi kami cukup bertanya-tanya bagaimana kira-kira soalnya nanti. Persiapan yang kami lakukan pun cukup mepet sehingga kami tidak bisa melakukan banyak eksplorasi. Tapi alhamdulillah tim kami mampu berkoordinasi dan menyusun strategi hingga membuahkan hasil akhir yang bisa dibilang cukup maksimal,” ungkap Anjar mengenai perjalanannya bersama dengan tim.

Perjalanan menuju kemenangan, baik bagi Anjar maupun semua orang tentunya merupakan jalan yang tidak selalu mulus, berliku-liku, dan penuh rintangan. Menyadari hal tersebut, Anjar menyisipkan sedikit pesan bagi teman-teman mahasiswa lain yang sedang sama-sama berjuang.

“Tetap semangat dan jangan lupa hadirkan Tuhan dalam setiap perjalanan. Semoga UM semakin menjadi universitas yang unggul, khususnya di bidang teknologi seperti perlombaan ini. Kemenangan ini menjadi bukti bahwa kita bisa dan semoga juga menjadi awal bagi UM untuk berkembang lebih baik lagi,” tutup Anjar di akhir sesi wawancara.

Bidikmisi! Berprestasi Tiada Henti!

KIP Kuliah! Generasi Muda Semangat Berprestasi!

Reporter          : Indhana Alfania Fadhilatal Mubarokah

Editor              : Alvi Nur Jannah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *