Berada di bawah teriknya mentari
Tak lelah terus mengais rezeki
Sembah sujud kupanjatkan setiap hari
Demi rupiah yang terkumpul
Untuk keluarga kecil yang kuhidupi
Terhampar di seluruh jagat
Buruh, buruh, dan buruh…
Julukan banyak orang katanya
Tak peduli panas dan hujan
Sisa bongkahan secuil pun dikumpulkan
Katanya, buruh siap ditempatkan di mana saja
Katanya, buruh siap menghabiskan seluruh tenaganya
Menyelesaikan target
Siap mengabdi, siap banting tulang
Seakan membunuh dirinya sendiri
Keringat yang sudah menyatu dengan mesin berderu
“Siapa peduli, yang penting aku hidup!”
“Kau hidup, sedangkan yang berjuang?”
Memang mudah untuk goyah dan terkoyak
Tapi, apakah ini adil?
Nasib berkata lain
Kala asa melahirkan jasa
Namun jasa dan usaha seakan mengkhianati
Mereka memilih untuk melahap jerih payah murni
Dan, ku akui kau berhasil membunuh nalurimu sendiri
Sewindu sudah aku terperas
Dari banyaknya keringat bercucuran
Dari kulit yang terbakar
Dari tidur tak pernah nyenyak
Dari hidup yang kerap terombang-ambing
Kami tidak gila hormat
Karena kami sadar kami tidak begitu hebat
Namun kami hanya ingin menjauh
Dari lingkungan yang tak bermoral
Dari penindasan dan pemerasan
Oleh kaum tak berperasaan
Oleh: Tisya Aulia Yuliantiadidas calabasas cream factory san jose menu – GZ3194 – adidas Ultra Boost 2021 White Multicolor | Στοκ, blue woodside nike boots for boys toddler , Προσφορές , nike air safari women gray purple eyes color code Παπούτσια. Βρες κορυφαία Jordan Sneakers στη Μοναδική Συλλογή Air Jordan , Apgs-nsw