Kontribusi Dan Insight Memukau Dalam Perantauan S2 Di Universitas Indonesia!

Formadiksi UM News – Secara personal, setiap manusia terlahir untuk mencapai 1 tujuan sesuai dengan kelebihan dan kekurangan yang melekat dalam dirinya. Melalui perjalanan yang jauh, sedari merangkak untuk berjalan hingga mampu berlari mengejar angan. Hal tersebut mendasari bahwa setiap orang yang terlahir memiliki potensi untuk menjadi sesuai keinginannya karena sejatinya Tuhan telah memasang tangga di hadapan manusia, tinggal bagaimana cara manusia tersebut mendaki tahap demi tahap. Sebagai mahasiswa yang tentunya mempunyai harapan baik akan genggaman asa di sebalik jalan yang ditempuh, menjadikan kita bersusah payah untuk mewujudkan itu. Selain dengan potensi dan kemampuan diri, tak lekang semangat juga harus dipupuk untuk kita bisa menyemai hasil yang memuaskan di kemudian hari. Berbagai inspirasi dapat kita ambil meskipun dari secarik hal kecil yang kita jumpai atau untaian kata seperti pada warta Formadiksi UM.

Dalam warta kali ini terdapat seseorang yang merupakan alumni mahasiswa penerima Bidikmisi Universitas Negeri Malang (UM) angkatan 2017 dan memiliki segudang inspirasi serta dapat menumbuhkan jiwa pantang menyerah untuk menapaki kehidupan dunia ini. Mari bersama menilik kisah dibalik kerasnya dunia yang telah dilalui oleh narasumber Reporter Formadiksi UM News yakni Afifah Chusna Az Zahra sebagai mahasiswa S2 Ilmu Psikologi di Universitas Indonesia dan saat ini sedang melanjutkan perkuliahan pada semester 3.

Berpacu dalam Semangat Meraih Studi

Bara api pada tiap individu akan tersulut atau meredup karena berbagai alasan. Alasan ataupun faktor tersebut sangat berpengaruh terhadap bagian jalan yang akan dilanjutkan dan diputuskan oleh seseorang untuk terus berpacu pada impiannya. Afifah Chusna Az Zahra yang telah melewati masa empat tahunnya untuk menempuh studinya sebagai mahasiswa S1 Psikologi di Universitas Negeri Malang (UM) berhasil menjadi seseorang dengan value baru dalam dirinya. Lalu faktor mana yang membuatnya terus bergelora? Seusai wawancara, Afifah Chusna Az Zahra atau akrab disapa Afifah menjelaskan sulutan semangat dalam dirinya yang ia usahakan agar tidak cepat meredup bahkan selalu membara. 

“Saya semangat menyelesaikan studi karena dengan itu akan memberikan kesempatan untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan pemahaman mendalam di bidang psikologi bagi saya apalagi dalam konteks pekerjaan. Saya sempat bekerja selama tiga bulan sebelum memutuskan untuk melanjutkan studi program magister. Bagi saya dengan menyelesaikan studi dapat membuka pintu peluang karir dan poin bermaknanya merupakan suatu pencapaian pribadi dalam akademis. Landasan-landasan tersebut yang selalu menyemangati untuk menuntaskan studi,” jelas Afifah pada Senin (1/1/2024).

Tracking Menuju Karir Impian

Afifah menyoroti pengalaman dan kesannya saat masih menjadi mahasiswa strata pertama dengan ucapan syukur dan senangnya karena dapat melanjutkan pendidikan ke dalam dunia perkuliahan ditambah menggandeng beasiswa Bidikmisi yang sangat membantu dirinya untuk mengelola kehidupan di lingkungan sekitar UM, sehingga Afifah tidak menyiakan kesempatan yang tidak akan datang untuk kedua kalinya ini. Afifah juga salah satu alumni Pengurus Formadiksi UM yang menjabat sebagai Anggota Divisi Hubungan Internal Mahasiswa (HIM) tahun 2018 dan berhasil menyelesaikan studinya dalam delapan semester. 

“Lalu saya memilih untuk melanjutkan perkuliahan strata kedua atau magister dengan alasan karena saya suka akan belajar dan banyak hal yang ingin saya perdalam serta hal tersebut terwujud ketika saya masuk menjadi mahasiswa S2 Ilmu Psikologi di Universitas Indonesia (UI). Begitu banyak insight dan pengetahuan baru yang saya peroleh dan menurut saya melanjutkan studi akan menjadi bekal untuk jenjang karir serta kontribusi saya ke depannya,” alasan Afifah memilih untuk melanjutkan pendidikannya. 

Tidak hanya itu, selama berkuliah di UI, Afifah memperjuangkan beasiswa LPDP untuk menunjang seluruh biaya studi yang meliputi UKT Kuliah, biaya bulanan, biaya riset, biaya buku, biaya penelitian, dan lain halnya. “Melalui beasiswa LPDP saya menemukan banyak orang-orang yang menginspirasi dan sangat berkontribusi sehingga membawa pengaruh positif terhadap saya,” tutur Afifah.

Amanat Baru bagi Mahasiswa Jalur Beasiswa 

Mengutip kata pepatah, pengalaman adalah guru terbaik yang bisa dijadikan bekal untuk menjalani kehidupan. Begitu juga sebagai seorang alumni yang telah lebih dulu menghadapi terjangan ombak di perantauan mahasiswa strata pertama, Afifah menyampaikan amanat kepada generasi baru terkhusus mahasiswa jalur beasiswa untuk terus memperjuangkan semesta yang mereka ciptakan. Amanat terlangitkan dengan harapan mahasiswa yang sekarang masih berjerih payah akan ikhtiarnya untuk tetap semangat menggapai mimpi. “Harapan untuk mahasiswa KIP Kuliah, yang pertama adalah manfaatkan waktu di kuliah dengan baik karena tidak semua orang mendapatkan kesempatan seperti itu. Baca buku sebanyak-banyaknya serta aktif di kelas. Selain itu, juga bisa aktif mengikuti lomba, pengabdian, magang, ataupun organisasi. Dengan terlibat pada kegiatan tersebut, kalian akan menemukan pembelajaran yang tidak ditemukan di kegiatan akademik selama perkuliahan dan tentunya menambah relasi,” tutur Afifah.

Sebagai seorang mahasiswa perlunya untuk mencari versi mana yang akan diambil untuk membentuk jati diri dalam masa dewasa nantinya. Untuk itu juga dibarengi dengan cara dalam menentukan arah, menjaga konsistensi, dan mencari semangat untuk terus melangkah maju. Semoga dari pemaparan liputan Reporter Formadiksi UM News kali ini dapat membawa bara api semangat bagi pembaca ataupun pengunjung website Formadiksi UM. Semangat selalu untuk mengusahakan diri menjadi lebih baik lagi ke depannya!

 

Bidikmisi! Berprestasi tiada henti!

KIP Kuliah! Generasi muda, semangat berprestasi!

Formadiksi UM! Sukses!

 

Reporter : Khikmatus Shahrin

Editor : Annisa Nur

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *