Formadiksi UM News – Pekan Olahraga Nasional (PON) adalah pekan olahraga akbar se-Indonesia yang diadakan setiap empat tahun sekali. PON tahun ini menjadi yang ke-20 kalinya diselenggarakan di Indonesia dengan Provinsi Papua sebagai tuan rumah. Seharusnya, PON XX Papua ini diselenggarakan pada tahun 2020 kemarin. Namun akibat adanya pandemi Covid-19, maka PON diundur hingga tahun 2021. PON XX Papua Tahun 2021 menjadi ajang pembuktian bagi para atlet Indonesia untuk mewakili daerah asalnya masing-masing. Hal ini membuka kesempatan bagi Mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM) yang memiliki minat dan bakat di bidang olahraga untuk mengikuti pekan olahraga paling akbar di Indonesia, tak terkecuali mahasiswa penerima Bidikmisi dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah. PON XX Papua Tahun 2021 ini sudah dimulai sejak tanggal 22 September 2021 dan berakhir pada 15 Oktober 2021, tetapi baru dibuka secara resmi oleh presiden, Joko Widodo, pada tanggal 2 Oktober 2021.
Pada PON kali ini, banyak sekali Mahasiswa UM yang turut serta menjadi delegasi bagi daerahnya masing-masing, terutama mewakili Tim PON Jawa Timur (Jatim). Salah satu Mahasiswa UM yang terpilih menjadi bagian dari Tim PON Jatim yaitu Nafa Amadea, mahasiswa penerima Bidikmisi angkatan 2018, Program Studi (Prodi) S1 Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, Fakultas Ilmu Keolahragaan UM. Mengikuti cabang olahraga (cabor) selam, Nafa berhasil menorehkan prestasi yang amat memukau. Dari tiga nomor cabor selam yang diikutinya, Nafa mampu meraih tiga medali di tiga nomor berbeda. Di nomor 200 meter (m) bifin putri, Nafa berhasil mendapatkan medali perunggu nomor selam bifin pada hari kedua (6/10/2021), kemudian di nomor 4 100 m bifin putri, Nafa berhasil meraih medali emas pada hari ketiga nomor selam bifin (7/10/2021), dan yang terakhir di nomor 3000 m finswimming laut terbuka bifin putripada Selasa (12/10/2021), Nafa kembali mampu menyabet medali perak dengan berada di posisi kedua.
Pada hari Kamis (14/10/2021), Reporter Formadiksi UM News berkesempatan untuk mewawancarai Nafa Amadea yang berhasil menorehkan prestasi di kancah nasional setingkat PON dan membawa harum nama UM. Terlebih lagi Nafa merupakan mahasiswa penerima Bidikmisi. Penasaran seperti apa wawancaranya? Mari simak liputannya berikut ini!
Semua berawal dari minat dan bakatnya dalam renang dan selam. Nafa memutuskan untuk mengikuti seleksi dari tingkat provinsi untuk bisa menentukan perwakilan yang berhak menjadi delegasi untuk Tim PON Jatim.
“Sebelumnya memang dipanggil oleh pihak Jatim untuk mengikuti pra PON terlebih dahulu. Kemudian untuk kriteria penilaian dan lain sebagainya sudah disiapkan oleh pengurus, pelatih, dan pihak Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jatim. Jadi tidak bisa serta-merta langsung ikut PON, harus ada seleksinya. Mulai sejak PON 2016 lalu, dalam rentang sebelum pra PON itu tim selam Jawa Timur punya statistik atlet yang ideal untuk bisa menjadi bagian dari tim,” ujar Nafa.
Setelah mengikuti lamanya pemusatan pelatihan dan mengikuti segala peraturan yang ada, akhirnya semua itu berhasil terbayarkan dengan tiga medali yang berhasil ia raih. Nafa pun mengungkapkan rasa syukur atas perjuangannya selama ini.
“Karena ini adalah PON pertama saya dan setelah banyaknya waktu serta tenaga yang saya kerahkan, kemudian ditambah lagi dengan kuliah, rasanya sangat bersyukur bisa diberi kesempatan mendapat tiga medali ini oleh Allah Taala. Saya mengikuti pemusatan latihan dari bulan Oktober tahun kemarin sampai akan berangkat untuk PON ini. Programnya sangat berat, sampai di mana saya merasa tingkat stres saya sudah tinggi. Kemudian, masih ada kuliah juga yang harus dijalani. Jadi memang sangat berat. Pernah juga sewaktu latihan, saya menangis di pinggir kolam karena capeknya mengikuti latihan,” ungkap Nafa.
Nafa juga memberitahu terkait kapan cabor selam dilombakan pada PON XX Papua Tahun 2021 ini. Selain itu, Nafa juga sedikit membagikan sepenggal cerita mengenai kesulitan yang dialaminya selama mengikuti PON XX Papua Tahun 2021 yang dimulai sejak pra PON.
“Untuk cabor selam itu ada nomor kolam (bifin) dan laut (finswimming). Untuk nomor kolam sendiri itu mulai dari tanggal 5-7 Oktober. Sedangkan nomor laut dimulai pada tanggal 11-14 Oktober. Kendala dan kesulitan yang saya alami sudah pasti banyak, terlebih lagi saat ini masih pandemi. Jadi, dengan adanya pemusatan latihan juga berguna agar menghindari kontak dengan orang luar. Awalnya itu atlet dipusatkan di Asrama Universitas Negeri Surabaya (Unesa) sejak Oktober tahun lalu hingga April 2021. Setelah itu, barulah pindah ke Saygon Pasuruan hingga menjelang keberangkatan Tim PON Jatim ke Papua. Karena adanya pemusatan itu, makanya saya jadi jarang pulang. Ketika ada waktu libur maka saya lebih memilih menghabiskan waktu bersama keluarga dan merelakan waktu bersama teman-teman hingga akhirnya saya merasa sosialisasi saya semakin berkurang,” cerita Nafa.
Di penghujung wawancara, Nafa memberikan sedikit wejangan untuk para mahasiswa penerima Bidikmisi dan KIP Kuliah UM yang hendak turut serta menorehkan prestasi hingga kancah internasional sekalipun.
“Bidikmisi itu acuan semangat. Jangan takut untuk berprestasi di luar bidang akademik. Bidikmisi itu bertujuan untuk mendukung kita guna meraih capaian tertinggi dalam bidang yang kamu prioritaskan. Berprestasilah di luar kewajibanmu sebagai mahasiswa,” tutup Nafa.
Nah, itu tadi hasil wawancara Reporter Formadiksi UM dengan Nafa Amadea. Bagaimana? Keren, ‘kan? Semoga perjuangan dan semangat Nafa mampu menyentuh hati dan pikiran kita sehingga memunculkan semangat berprestasi sebagai bentuk kontribusi kita terhadap bangsa dan negara.
Bidikmisi! Berprestasi Tiada Henti!
KIP Kuliah! Generasi Muda, Semangat Berprestasi!
Reporter : Mufid Zahir Hilmy
Editor : Chaula Intan Charir
75% – تسوق أونلاين في السعودية مع خصم 25 , أحذية ازياء رياضية الجري للرجال , adidas copa mundials in color today schedule 2016 , نمشي | This Nike Dunk Low Gets Ready for the 75th Anniversary of the NBA – nike air presto summer price – Grailify