Resensi Film “Guru Bangsa Tjokroaminoto”

Dalam film berjudul “Guru Bangsa Tjokroaminoto” menceritakan kisah salah satu pahlawan nasional bernama Haji Oemar Said Tjokroaminoto, film ini mengisahkan bagaimana seorang Tjokroaminoto melawan penindasan yang dilakukan oleh pemerintahan Hindia Belanda pada kaum pribumi, khususnya yang bekerja sebagai buruh dan petani.

Dalam film diceritakan mulai dari masa kecil Tjokroaminoto dimana digambarkan bahwa sejak kecil beliau sudah memiliki idealis yang kuat yaitu kita tidak bisa terus menerus menjadi buruh sekaligus sapi perah belanda di negeri sendiri. Idealisme ini beliau dapat dari ayah dan kakek beliau yang memiliki prinsip nasional dan agama yang kuat.

Setelah dewasa dan menikah Tjokroaminoto bekerja di salah satu pabrik Belanda, namun disana beliau tidak tega karena melihat para pekerja dan pembantu diperlakukan semena- mena ditanah mereka sendiri oleh orang-orang Belanda, oleh karena itu hati beliau terketuk untuk membela hak-hak kaum pribumi dengan tanpa kekerasan. Perjuangan ini beliau tuangkan melalui tulisan-tulisan di surat kabar kala itu dengan harapan banyak warga pribumi yang sadar akan penindasan yang terjadi.

Karena kemampuannya beliau dapat menghentikan kerusuhan di Surabaya antara warga pribumi dengan warga Tionghoa yang ternyata disebabkan oleh hasutan Belanda. Karena kemampuannya juga beliau diamanahi oleh Haji Samanhudi untuk menjadi ketua dari “Serikat Dagang Islam” yang kala itu dibekukan oleh pemerintah Hindia Belanda karena takut jika politik islam akan mempengaruhi pemerintahan mereka di Indonesia.

Setelah menjadi ketua, Tjokroaminoto mengganti “Serikat Dagang Islam” menjadi “Serikat Islam” dengan pembaharuan yang ada beliau mulai menanamkan faham sama rata sama rasa di organisasi tersebut sehingga tidak akan ada bedanya antara kaum jelata dengan priayi. Ternyata hal tersebut dapat menarik minat rakyat pribumi untuk ikut bergabung dalam Serikat Islam. Dalam memimpin sekaligus berpolitik beliau menjalin kerja sama dengan berbagai pihak tak terkecuali dengan pihak Belanda.

Lebih jauh lagi Tjokroaminoto ingin mendirikan sistem pemerintahan sendiri yang tentunya menghapus penindasan-penindasan kolonial pada rakyat pribumi, dan mengedepankan hak-hak pokok warga pribumi. Dengan berjalannya waktu, Serikat Islam yang beliau pimpin beranggotakan lebih dari dua juta orang.

Kepemimpinan, Idealis, dan Kepribadian beliau membuat banyak orang kagum dan terbuka pikirannya, dan juga karena itu tokoh-tokoh hebat seperti Soekarno dan Agus Salim terlahir dari didikan beliau. Oleh karena itu beliau pantas kita sebut sebagai Guru Bangsa yang mengajarkan keberanian untuk menentang hal yang salah, dan juga mengajarkan untuk memiliki jiwa nasionalisme dan cinta tanah air. Selamat Hari Guru tahun 2023 semoga selalu diberikan kesehatan dan kekuatan untuk mendidik calon penerus bangsa di masa mendatang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *