Sekelebat Riwayat Aki
Oleh: Chaula Intan Charir
Pada padang rumput yang bermetafora,
menjadi tabung asap raksasa,
menjadi ratusan rumah berjajar,
atau balok-balok yang beradu tinggi
Seorang aki-aki menatapnya ringkih
“Sayangku, dulu aku pernah gagah sekali,” katanya
Namun tetap saja, semua yang hidup,
pastilah dipaksa meminum waktu
Kulitnya belum lupa pada tetes-tetes darah,
yang menjadi warna keberanian kota
Juga tentang peluh dan tangis,
yang tertumpah bertakung jadi lautan.
“Sayangku, tunai sudah janji baktiku.”
Dengan teguh ia yakin
Kelak anak-anak akan bersenandung
Telah gugur pahlawanku di pusaranya
Hingga akhirnya jasadnya bersemayam pada kehangatan
Benar, tuntas sudah baktinya
Pada bedil dan serdadu
Pada golok yang kelabu
Juga pada runcingan-runcingan bambu
Sayangnya, riwayat selanjutnya tak seperti angan aki-aki itu
Bahwa anak masa kini justru banyak lupanya
Suaranya hingar-bingar dalam memprovokasi dibandingkan menghargai
Di sinilah, perampasan ingatan juang sang aki
Ia pun masih sendiri di setiap lengangnya malam
“Tak apa sayangku, bidadari firdaus lebih menyejukkan daripada manusia dunia.”
–Malang, 20 April 2021
Air Jordan 1 Low OG Neutral Grey (2021) (W) – nike free run womens 5.0 – 100 – CZ0775 | Sneakers , Ietp STORE , Air Jordan 1 Retro , buy nike pink galaxy sneakers shoes sale