Nata dan Arlan, Sabet Predikat Mahasiswa Berprestasi UM Pada Wisuda Ke-118!

Formadiksi UM News — Sebagai seorang mahasiswa, tentu saja banyak hal yang ingin diraih, diupayakan, dan dikejar sehingga dapat menghasilkan suatu kebanggaan bagi diri sendiri, keluarga, dan universitas. Begitu pula dengan Mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM),  seperti Aprilianata, mahasiswi program studi S1 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Fakultas Ilmu Sosial (FIS) dan La Arlan, mahasiswa program studi S1 Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) yang mampu meraih predikat sebagai mahasiswa berprestasi tingkat fakultas pada Wisuda ke-118 Universitas Negeri Malang dengan lulus dalam 7 semester. 

Penyelenggaraan Wisuda ke-118 Universitas Negeri Malang pada Sabtu (18/3/23) menjadi momentum haru dan bangga bagi keduanya. Menyandang status sebagai mahasiswa penerima Bidikmisi UM pada tahun 2019 membuat keduanya memiliki motivasi untuk memberikan yang terbaik kepada universitas dan negara sebagai bentuk rasa syukur karena telah diberi kesempatan untuk dapat berkuliah tanpa mengeluarkan biaya sedikit pun. Nata dan Arlan mengaku sangat bangga dan tidak menyangka akan mendapatkan predikat sebagai mahasiswa berprestasi. Pada sesi wawancara yag dilakukan, Reporter Formadiksi UM telah merangkum perjalanan mereka. Yuk, simak liputannya berikut!

 

Usaha dan Doa Selalu Menjadi Arah Tujuan Kami!

Dalam meraih prestasi tentunya proses yang dihadapi tidak selalu mulus, pasti melalui lika-liku yang tidak mudah. Apalagi untuk menstabilkan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) dari semester awal hingga akhir. Perlu perjuangan dan pengorbanan untuk meraihnya. “Menjaga IPK tetap stabil itu cukup sulit, karena musuh terbesar dari penurunan IPK adalah diri sendiri. Saya hanya berusaha semaksimal mungkin di setiap proses mata kuliah dengan mengerjakan tugas dan soal ujian yang baik. Saya biasanya membuat tenggat waktu sendiri untuk tugas-tugas yang harus dikerjakan dalam waktu dekat dan diselesaikan sebelum pengumpulan,” tutur Nata yang memperoleh IPK akhir dengan total nilai 3.92. Arlan juga menyampaikan bahwa kunci agar IPK tetap stabil adalah membagi waktu dengan menyusun jadwal dan list target pada tiap semesternya. Arlan telah biasa dengan kedua hal tersebut sehingga saat semester antara pun Arlan masih menempuh Kuliah Kerja Lapangan (KKL) dan Praktik Kerja Lapangan (PKL), namun tetap berhasil mendapat IPK dengan total 3.86.

Menjadi yang teraktif dan terbaik perlu dibarengi dengan usaha yang baik serta diiringi dengan doa tulus kepada Tuhan Yang Maha Esa. Nata menegaskan bahwa berdoa sangat diperlukan dan jangan melupakannya karena sekuat apapun usaha yang dilakukan, keputusan tetap ada di tangan Tuhan.

 

Pengalaman dan Strategi Dalam Meraih Mimpi

“Begitu kerdil jika melihat kecerdasan seseorang hanya dilihat dari nilai IPK saja. Hasil menurut saya adalah sebuah penghargaan dari apa yang telah kita usahakan dalam setiap prosesnya. Selama perkuliahan saya mendapat banyak pengalaman dan wawasan yang diberikan oleh dosen saya. Yang saat ini saya rasakan sendiri manfaatnya pada dunia kerja dalam ranah pendidikan,” ucap Nata. Selain itu, Arlan juga menuturkan pada saat menempuh pendidikan, Ia kerap kali mengikuti riset bersama dosen yang menghasilkan luaran publikasi dan bermanfaat bagi para peneliti di seluruh Indonesia. Menurut Arlan, menjadi aktif saat diskusi ataupun di luar kelas akan memberi kesan positif kepada dosen dan dari situlah akan memperoleh IPK baik dengan cara yang baik pula.

Tidak dapat dipungkiri permasalahan-permasalahan selalu menyertai seperti rasa malas, jenuh, dan kegagalan. Hal tersebut juga dirasakan oleh Arlan dan Nata namun keduanya mengaku bahwa perlu adanya perlawanan dan usaha untuk tidak mudah putus asa dan menghabiskan kuota gagal di masa muda agar menyisakan kuota sukses saja di kemudian hari. 

 

Motivasi Berprestasi ala Nata dan Arlan! Serta Perasaan Bangga Menjadi Mahasiswa Berprestasi!

“Motivasi dan dukungan terbesar saya selama proses meraih prestasi adalah kedua orang tua saya dan orang-orang yang telah mendukung saya hingga saat ini,” tutur Nata. Benar adanya bahwa selain lingkungan, diri sendiri juga menjadi motivasi paling tinggi dengan memperhatikan keinginan diri, bakat, dan kemampuan untuk menyelesaikan apa yang telah diambil seperti yang diungkapkan oleh Arlan. Arlan sebagai mahasiswa rantau dari Sorong yang hidup mandiri di Malang untuk meraih cita-citanya. Ia berkeinginan untuk menjadi seorang peneliti profesional bidang mikrobiologi dan melanjutkan studinya ke jenjang magister (S2). 

Hal yang tak pernah terbayangkan sebelumnya. Nata dan Arlan mampu meraih hak tersebut. Rasa syukur, bangga, dan haru saat diumumkan sebagai mahasiswa berprestasi tingkat fakultas menyelimuti perasaan Nata dan Arlan. Membanggakan kedua orang tua ketika berada di atas panggung Graha Cakrawala UM. Mereka menyatakan bahwa mereka bukanlah orang yang hebat, melainkan mereka dibersamai dengan orang-orang hebat di sekitarnya. Seluruh pencapaian ini, tidak ada artinya tanpa doa dan kontribusi orang-orang hebat tersebut. 

 

Pesan Nata dan Arlan untuk Mahasiswa Bidikmisi dan KIP Kuliah UM

“Sebagai penerima bantuan yang diberikan oleh negara, manfaatkan uang tersebut dengan sebaik mungkin. Uang pendidikan dibuat untuk pendidikan. Harus tanggung jawab kepada negara dengan memberikan sesuatu kepada negara seperti prestasi atau hal yang bermanfaat untuk negara, menjaga nilai, lulus tepat waktu, aktif dalam organisasi atau voluntering, dan berikan kontribusi kalian di dalamnya,” terang Arlan. 

Nata juga berpesan untuk tidak menyerah dalam meraih apapun yang diingikan. “Apapun realita yang terjadi itulah yang terbaik menurut Allah Swt. untuk kita. Rencana Allah adalah sebaik-baiknya rencana dan kita dengan segala keterbatasan pengetahuan atas rahasia-rahasia dibalik ketetapan Allah Swt. Buat adik-adik penerima Bidikmisi dan KIP Kuliah UM, jangan pantang menyerah. Keterbatasan bukanlah penghalang untuk melangkah lebih tinggi. Lebih baik menyalakan lilin dari pada menguntuk kegelapan. Perjuangan yang tumbuh melalui jalan berliku melewati kegelapan dan air mata sejatinya akan menjadikan kita lebih kuat. First say to yourself what you would be and then do what you have to do. Kuncinya bahwa kesuksesan adalah sebuah pilihan. Apakah kalian berhenti pada saat belum mencapai atau kalian akan terus melangkah hingga mencapai apa yang kalian inginkan. Selamat memilih dan teruslah melangkah! Jika terjatuh maka segeralah berdiri. Relax and enjoy the result.

Itu dia rangkuman dari perjalanan, pengalaman, motivasi, dan hasil yang diperoleh Nata dan Arlan selama masa perkuliahan di Universitas Negeri Malang. Semoga pesan dan harapan dari Nata dan Arlan bisa memotivasi mahasiswa penerima Bidikmisi dan KIP Kuliah UM untuk mengikuti jejak keduanya.

 

Bidikmisi! Berprestasi Tiada Henti!

KIP Kuliah! Generasi Muda, Semangat Berprestasi!

Formadiksi UM! Sukses!

 

Reporter : Annisa Nur Hasanah

Editor : Annisa Nur Hasanah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *